Yogyakarta, 12 Juli 2024 – Universitas Gadjah Mada (UGM) berduka atas wafatnya Guru Besar Fakultas Teknik, Prof. Retantyo Wardhono, yang baru menjabat selama 43 hari sebagai dekan. Prof. Retantyo meninggal dunia pada usia 58 tahun akibat serangan jantung mendadak di kediamannya pada Kamis malam, 11 Juli 2024.
Kabar duka ini disampaikan langsung oleh Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono, dalam konferensi pers yang digelar di Kampus UGM, Yogyakarta. “UGM kehilangan seorang akademisi yang berdedikasi dan berintegritas tinggi. Prof. Retantyo adalah sosok teladan yang selalu memberikan yang terbaik dalam setiap tugasnya,” ujar Prof. Panut dengan suara penuh kesedihan.
Prof. Retantyo, yang memiliki latar belakang akademik yang cemerlang di bidang teknik sipil, dikenal sebagai seorang guru besar yang berdedikasi tinggi. Beliau telah berkontribusi besar dalam berbagai penelitian dan pengembangan di bidang infrastruktur, serta aktif terlibat dalam berbagai proyek nasional yang bertujuan untuk memajukan teknologi konstruksi di Indonesia.
Baru Menjabat 43 Hari, Guru Besar UGM Prof. Retantyo Meninggal
Selama menjabat sebagai dekan Fakultas Teknik UGM, Prof. Retantyo dikenal sebagai pemimpin yang visioner dan inspiratif. Beliau berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di fakultasnya. Salah satu inisiatif terbarunya adalah program peningkatan kerjasama internasional dengan universitas-universitas terkemuka di dunia.
Rekan-rekan kerja dan mahasiswa di Fakultas Teknik UGM turut merasakan kehilangan yang mendalam. Mereka mengenang Prof. Retantyo sebagai sosok yang ramah, tegas, dan selalu siap membantu. “Beliau adalah mentor yang luar biasa dan sangat peduli terhadap perkembangan akademik serta pribadi mahasiswanya,” ungkap salah seorang mahasiswa bimbingannya.
Prosesi pemakaman Prof. Retantyo akan dilakukan pada Jumat sore di TPU Keluarga Besar UGM. Rektor UGM, dekan-dekan fakultas, dosen, serta mahasiswa diperkirakan akan hadir untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum.
Kepergian Prof. Retantyo Wardhono meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar UGM dan dunia pendidikan Indonesia. Semangat dan dedikasi beliau akan selalu menjadi inspirasi bagi generasi akademisi yang akan datang.